Bogor – Yayasan Suar Perempuan Lingkar NAPZA Nusantara (SPINN) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kota Bogor bersama beberapa lembaga lainnya sebagai bentuk komitmen bersama dalam pencegahan dan penanganan HIV/AIDS di Kota Bogor.

Penandatanganan MoU ini menandai langkah penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan lembaga terkait dalam meningkatkan akses layanan kesehatan yang inklusif bagi komunitas yang rentan, terutama perempuan pengguna NAPZA, transpuan, dan kelompok marginal lainnya. Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia dalam mengembangkan kebijakan kesehatan yang lebih berbasis komunitas.

Sebagai bentuk apresiasi atas kerja kolaboratif yang telah dilakukan, Wali Kota Bogor memberikan Piagam Penghargaan kepada SPINN atas kontribusi nyata dalam pencegahan dan penanganan HIV/AIDS di Kota Bogor sepanjang tahun 2024. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa peran komunitas sangat penting dalam menciptakan akses layanan kesehatan yang berbasis hak dan tanpa stigma.

Menurut perwakilan SPINN, kerja sama ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat pendekatan berbasis komunitas dalam penanganan HIV/AIDS. “Kami percaya bahwa pencegahan dan penanganan HIV/AIDS tidak dapat dilakukan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan komunitas agar layanan yang ada dapat lebih inklusif, menjangkau kelompok yang paling membutuhkan, dan memastikan tidak ada yang tertinggal,” ujar Rosma Karlina – Direktur SPINN.

Pemerintah Kota Bogor juga menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak dalam meningkatkan kesadaran, edukasi, serta layanan yang lebih baik dalam menangani HIV/AIDS. Dalam beberapa tahun terakhir, Pemkot Bogor telah menggandeng berbagai organisasi untuk meningkatkan akses layanan kesehatan yang ramah bagi komunitas rentan, termasuk dengan menyediakan layanan kesehatan berbasis gender dan layanan mobile testing bagi ODHA.

MoU ini mencakup berbagai inisiatif strategis, termasuk peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam menangani pasien HIV/AIDS dengan pendekatan yang lebih humanis dan tanpa stigma. Selain itu, akan ada program edukasi yang lebih intensif di masyarakat, khususnya di lingkungan yang memiliki tingkat prevalensi HIV yang tinggi. Dengan demikian, upaya pencegahan dan perawatan dapat dilakukan secara lebih menyeluruh dan efektif.

Dengan adanya kerja sama ini, SPINN bersama dengan para mitra berkomitmen untuk terus memperjuangkan akses layanan kesehatan yang setara, aman, dan bebas diskriminasi bagi seluruh masyarakat, terutama bagi kelompok rentan yang sering kali menghadapi stigma dalam mendapatkan layanan kesehatan yang layak. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi ODHA serta mendorong kebijakan yang lebih berpihak pada hak kesehatan bagi semua warga Kota Bogor.

Sebagai langkah lanjutan dari kerja sama ini, SPINN akan terus memperluas program-program yang mendukung harm reduction, pencegahan penularan HIV, serta pemberdayaan komunitas perempuan dan transpuan pengguna NAPZA. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Kota Bogor dapat menjadi contoh dalam membangun sistem layanan kesehatan yang inklusif dan berbasis hak asasi manusia.